Setelah mengutak atik cara instalasi dan penggunaan Ubuntu, dan mulai merasa enjoy menggunakannya. Akhirnya saya memutuskan untuk membuat paper menggunakan OpenOffice. Namun dahi kembali mengerut ketika menemukan kenyataan bahwa Printer Canon iP1880 yang ada di meja kerja, tidak bisa digunakan untuk mencetak dokumen, dikarenakan dalam Ubuntu 10.04 tidak ada driver bawaannya. Akhirnya setelah mencari kemana-mana, saya menemukan cara instalasi Driver Canon iP1880 tersebut menggunakan Driver Canon iP1900. Alhamdulillah ternyata dokumen paper bisa dicetak. Berikut langkah-langkah instalasinya (disarikan dari beberapa blog).

Pertama-tama download driver Canon pada link berikut :

http://www.ziddu.com/download/7264074/–iP1900-iP1800-KarmicKoala.tar.gz.html

Kemudian ekstract file tersebut pada terminal :

1. Masuk ke direktori dimana file tersebut disimpan. Karena saya menyimpannya di Desktop maka ketikan

  cd Desktop
  tar -zxvf Canon-Pixma-iP1900-iP1800-KarmicKoala.tar.gz

2. Install cnijfilter-common_3.00-1_i386.deb dengan mengetikan perintah dibawah pada terminla juga:

sudo dpkg -i cnijfilter-common_3.00-1_i386.deb

3. Lanjutkan juga Install cnijfilter-ip1900series_3.00-1_i386.deb, tuliskan pada terminal seperti dibawah ini:

sudo dpkg -i cnijfilter-ip1900series_3.00-1_i386.deb

jika sudah selesai semua nyalakan printer anda. Jika printernya seri iP 1900 selesai sampai disini. Tapi jika printer anda Canon iP1800 anda     harus melakukan beberapa konfigurasi.

4. Masuk ke System –> Administration –> Printing.

5. Pada jendela Printing – Localhost, klik kanan ikon Printer iP1800-series kemudian klik Properties.

6. Pada jendela Printer Properties, klik tombol Change pada bagian Make and Model, kemudian tunggu sebentar, akan muncul jendela          Change        Driver, kemudian pilih Canon, lalu pada kolom Models pilih iP1900 dan pada Drivers pilih Canon iP1900 serie V.3.00        [en] (Current)


7. Kemudian klik Forward, muncul jendela Change Driver, klik Try to Copy the Option Setting over From the Old PPD kemudian            klik Apply.


Selamat Mencoba — Semoga Bermanfaat !!!

Logo UbuntuSudah satu minggu ini saya disibukkan dengan mempelajari dua OS Open Source sekaligus, yaitu Android dan Xubuntu. Ternyata setelah dipelajari sangat menyenangkan bermain-main dengan kedua OS tersebut, keduanya membuka pemikiran saya yang sudah lama terbelenggu dengan OS berbayar yang sudah lama digunakan (baik itu bajakan ataupun asli).
Sesaat setelah menginstalkan OS Xubuntu, masalah pertama muncul. Wireless Lan Asus UL20A saya tidak terdeteksi. Setelah berusaha browsing kesana-kemari, akhirnya masalah terpecahkan. Dengan mengikuti petunjuk yang ada di salah satu website komunitas Linux akhirnya saya dapat ber Hot Spot ria menggunakan Mozilla Xubuntu.
Namun masalah kedua muncul, Mozilla bawaan Xubuntu tidak support Flash Player. Akhirnya saya memutuskan untuk mencari dan menggunakan Google Chrome untuk Xubuntu, dan untuk mencarinya lumayan menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam. Akhirnya saya mendapatkan juga Google Chrome for Xubuntu, dan dapat berselancar dengan nyaman.
Bagi teman-teman yang sedang mencari Google Chrome untuk Xubuntu, saya berikan link-nya untuk dapat mendownload dan menginstal langsung dengan mudah : http://www.google.com/chrome/eula.html
Mudah-mudahan bisa membantu. Terima Kasih.

Syukur

Posted: Juli 30, 2010 in Agama

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” ….. (QS. Ibrahim 14,  7)


Oleh : Rony Mohamad Rizal

Program Doktor Ilmu Sosial

Konsentrasi Kebijakan Publik

Pascasarjana Universitas Pasundan Bandung 2008

PENDAHULUAN

Dalam tulisan ini penulis kemukakan ikhwal pendekatan sistem sebagai alat dalam mengoperasikan kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, suatu alat yang pada hakekatnya bukan sesuatu yang baru. Pendekatan-pendekatan terpadu tidak lain adalah pendekatan sistem, namun di dalam pelaksanaannya ada jalur-jalur penghubung yang lepas dari pemeran kebijakan. Keadaan seperti ini dapat menyebabkan penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan pada suatu komponen yang dilaksanakan tidak dapat segera diketahui dampaknya terhadap komponen-komponen yang lain.

Jadi kalau kita lihat, dapat dikatakan secara umum bahwa pemeran kebijakan pada suatu komponen memerlukan indikator-indikator dari para pemeran kebijakan yang lain dalam waktu yang relatif cepat untuk dapat melakukan perubahan-perubahan kebijakan jangka pendek kalau perlu perubahan atau kebijakan jangka panjang jika ternyata terdapat penyimpangan yang mendasar.

Seperti kita ketahui bersama bahwa penanaman modal (investasi) sangat vital bagi pertumbuhan dan percepatan pembangunan ekonomi di suatu negara. Modal tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk memulihkan perekonomian, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi kemiskinan. Demikian juga di Indonesia. Paska kebijakan desentralisasi tahun 1999, banyak sekali pemerintah daerah yang bereksperiman dan berinovasi dengan mengembangkan berbagai pola pelayanan perijinan dan investasi. Namun demikian, terdapat banyak kendala untuk dapat menggali modal dari para penanam modal (investor). Secara umum kendala tersebut dapat diinventarisir antara lain:

1. Regulasi pemerintah yang tidak konsisten dan akomodatif sehingga cenderung membingungkan penanam modal dan calon penanam modal;

2. Pelayanan perizinan yang tidak bisa diprediksi, lambat, dan tidak transparan.

3. Kondisi politik dan keamanan dalam negeri yang belum memadai dan belum bisa diprediksi;

4. Belum adanya jaminan terhadap kepastian hukum terhadap kontrak-kontrak yang telah disepakati pengusaha, terutama yang terkait dengan perusahaan asing;

5. Peranan perbankan nasional dalam menyalurkan kredit ke sektor riil belum berfungsi secara normal;

6. Pelaksanaan otonomi daerah belum memiliki arah yang jelas dan cenderung menciptakan pemerintahan baru di tingkat yang lebih rendah.

Dari kendala-kendala di atas, pelayanan perizinan merupakan kendala yang paling kasat mata. Studi yang pernah dilakukan Bank Dunia menunjukkan Birokrasi Indonesia sangat rumit yang dimulai dari prosedur untuk memulai penanaman modal baru, pengurusan perizinan, pertanahan, ekspor-impor, sampai dengan pengurusan pembayaran pajak. Untuk memulai suatu usaha di Indonesia membutuhkan 12 prosedur yang memakan waktu 97 hari dengan biaya 86,7% dari pendapatan per kapita penduduk Indonesia. Dibandingkan negara-negara tetangga, Thailand misalnya, hanya butuh 8 prosedur yang memakan waktu hanya 33 hari dan biaya hanya 5,8% dari pendapatan per kapita. Sedangkan Malaysia hanya membutuhkan sembilan prosedur, 30 hari dan 19,7% pendapatan per kapita untuk memulai usaha. Birokrasi dengan prosedur dan dokumen yang rumit ini pada akhirnya berakibat pada waktu yang terbuang dan biaya yang besar.

Untungnya, Pemerintah tampaknya telah melakukan langkah-langkah untuk mengatasi kendala itu dengan membuat kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu/PTSP atau One Stop Service (OSS) sebagai salah satu usaha menarik penanam modal menanamkan modalnya di Indonesia. Kajian ini dimaksudkan untuk mendapatkan bentuk kebijakan yang ideal dalam membangun Pelayanan Terpadu Satu Pintu tersebut menggunakan metode pendekatan sistem dengan: Baca entri selengkapnya »

Dalam tulisan ini saya akan berbagi pengalaman, mengenai tidak terkoneksinya WIFI di laptop saya dengan HOTSPOT yang ada di kantor. Dalam Box Wireless Network Connection muncul tulisan bahwa kita tidak dapat terkoneksi dan mengharuskan kita melihat cara penanggulangan masalah di microsoft.com.

Setelah mencari kesana kemari (browsing) akhirnya saya mendapatkan pemecahan masalahnya di

http://www.ezlan.net/wzc.html

dengan langkah-langkah pemecahan sebagai berikut :

Semoga bermanfaat !

Sales and Distribution

Posted: Juli 12, 2008 in Kewirausahaan

This section explains the strategy, structures and processes you will use to sell your product to customers, and intermediaries, and how you will physically deliver the product to them.

· State to whom you are you selling the products, state specific segments of the market

· Explain how are you going to make the product available to customers sell the product to each of these segments – how are you going to make it convenient and accessible for your customers to buy your products

Baca entri selengkapnya »

Kebutuhan VS Keinginan

Posted: Juni 22, 2008 in Finansial

Untuk menjadi kaya, kita harus selalu ingat prinsip dasar
“Menghabiskan lebih sedikit dari yang kita dapatkan” atau “Hidup
dibawah kemampuan”. Dengan melaksanakan prinsip ini, maka setiap
bulannya kita mengakumulasikan harta, yang dalam jangka panjangnya
akan membawa kita menuju kaya.
Baca entri selengkapnya »

Teknik dan Prinsip Latihan

Posted: Maret 16, 2008 in Olahraga

I. PENDAHULUAN
Pada semua cabang olahraga seorang pelatih sangat dibutuhkan oleh setiap atlitnya, untuk membimbing mereka meraih prestasi yang tinggi. Bila seorang atlit tidak mendapatkan bimbingan dan pengawasan dari pelatih, para atlit akan mendapatkan kesulitan.
Untuk mencapai prestasi yang tinggi dan gemilang, seorang atlet harus mampu menyerap materi latihan yang diberikan oleh seorang pelatih dan pelatih pun harus mengetahui materi latihan apa yang cocok untuk diberikan kepada atlet tersebut. Dari mulai teknik, taktik, kondisi fisik, maupun latihan mental sesuai dengan cabang olahraga yang dilatihnya. Baca entri selengkapnya »

Suatu ketika, seorang utusan Quraisy bernama Utbah bin Rabi’ah datang menemui Muhammad SAW “Anakku, katanya, “Seperti kamu ketahui, dari segi keturunan engkau mempunyai tempat di antara kami. Engkau telah membawa soal besar ke tengah-tengah masyarakatmu, sehingga mereka cerai berai karenanya. Sekarang dengarkanlah, kami akan menawarkan beberapa hal, kalau kalau sebagian dapat kau terima.

  1. Kalau dalam hal ini yang kamu inginkan adalah harta, kami siap mengumpulkan harta kami, sehingga hartamu akan menjadi yang terbanyak di antara kami.
  2. Kalau engkau menginginkan pangkat, kami akan angkat engkau di atas kami semua. Kami tidak akan memutuskan suatu perkara tanpa ada persetujuanmu. Baca entri selengkapnya »

Tidak ada sekolah untuk mendidik orang menjadi wirausahawan. Di sekolah bisnis sekalipun, tidak pernah diajarkan orang menjadi pengusaha. Kalau soal bagaimana mengelola bisnis yang sudah ada, barulah sekolah bisnis sedikit berperan. Sebabnya adalah berbisnis itu soal keputusan, niat, keberanian, berhitung dengan cermat dan berani mengambil keputusan serta penuh perhitungan dalam menghadapi segala peluang. Menjadi wirausahawan itu mudah, tetapi yang sulit itu menjadi wirausahawan baru. Baca entri selengkapnya »